Hari Esokku

Belum terfikirkan bagaimana hari esok. Biar ditulisnya besok saja ah biar jelas dan tanpa keraguan...........

Itulah sepenggal kalimat ketika aku menuliskannya di postingan kemarin. Hari esok merupakan sebuah mimpi dimana kita belum mengetahuinya dan hanya mampu merencanakan ataupun menghayalkannya.

Sering kali kita mendengar sebuah perkataan hari ini harus lebih baik daripada kemarin dan hari esok mesti lebih baik dari sekarang? Perkataan yang sangat lazim tersimak bahkan terbaca di dinding sekolah atau di tempat-tempat publik, acapkali jadi inspirasi bagi kita dalam memotivasi agar hidup harus mencapai pada titik pusat keberhasilan dan kesuksesan dengan baik serta paripurna.

Dalam agamaku “ya Islam lah”, membaca sejarah yang masa lalu, meretas kembali butiran kisah penggugah jiwa. Akan banyak ditemukan realita betapa hari ini lebih buruk dari kemarin dan esok lebih buruk lagi dari yang akan datang ataupun hari ini. Hingga akhirnya Islam tersisa hanya tinggal shalat wajib saja.

Mengapa demikian, di bulan Ramadhan kali ini betama mirisnya hatiku tatkala melihat saudara seislamku ber-Vegas ria, "Vegas sebuah kata dimana aku dan teman-teman menyeumpamakan mereka yang ga berpuasa layaknya orang-orang di Las Vegas sana yang kehidupannya sudah sangat bebas."

Firman Alloh SWT. yang artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. Ali Imran:102)

Sepenggal ayat tersebut telah mengisyaratkan bahwa hanya kepada Alloh-lah kita harus berpegang teguh dan ga ada yang bisa mengingkarinya.

Sebagai generasi yang jauh dilahirkan setelah Zaman kekhlifahan juga jauh setelah kemerdekaan Indonesia, bagaimana kita menyikapi hari-hari esok kita? Mari kita baca Surat An-Nissa Ayat 9 berikut yang artinya:

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (QS. An-Nisa:9)

Kita selaku pemimpi maaf pemimpin di bumi ini hendaknya memberikan pembelajaran yang baik dengan perkataan yang baik dan benar kepada generasi-generasi setelahnya. Alloh SWT sangat mengkhawatirkan manusia yang dalam hal ini generasi-generasi baru yang lemah (baca juga), lemah segalanya.

Oleh karena itu marilah kita bangun hari esok bersama dengan membangun peradaban manusia yang jujur dan benar, manusia moderat dengan pikiran teknokrat.
Semoga kita beroleh pengetahuan dengan blog walking ini,,, Alloh senantiasa menyertai loangkah kita.

Posting Komentar

0 Komentar