Media Sebagai Sajian Strategis Pembentukan Mental Remaja



Irfa Razak, S.Pd.

Satu hal yang paling penting dan hakiki ketika manusia tumbuh menjadi dewasa, adalah sejauh mana dan sebesar apa, manusia tersebut mendapat stimulus respon dari luar.
Pemikiran tersebut menandakan bahwa ketika selaku manusia menerima atau memberikan informasi ketika itu juga manusia sedang melakukan interaksi dalam rangka mencari informasi untuk mengembangkan dirinya, baik dalam rangka memuaskan keinginan pribadinya ataupun hal yang paling esensi adalah mencari ilmu pengetahuan (sesuatu hal yang baru).
Yang paling penting kepuasan seorang manusia bukan diukur dari sepuas apa manusia tersebut sudah kenyang dari makan, atau minum ataupun kepuasan birahi semata akan tetapi hal yang paling urgen adalah kepuasan intelektual, yang mana hal ter¬sebut tidak bisa disamakan dengan kepuasan ma¬kan apalagi kepuasan hawa nafsu yang hanya membayangi mata belaka.

Dari sekian banyak faktor yang dapat mempengaruhi seorang manusia apalagi remaja, yang pada masa itu mereka sedang ada dalam masa-masa transisi seorang manusia, dalam rang¬ka mencari identitas dirinya sebagai khalifah fil ardli. Ketika itu pulalah remaja mengalami kebimbangan yang ada di benak hatinya.
Terkadang remaja mencari suasana baru yang mana hal yang baru tersebut tidak disadari oleh mereka bahwa hal itu merupakan sesuatu yang dapat merugikan dirinya.
Masa Remaja kadang masih identik dengan mental dan pola pikir mereka yang masih rentan dengan berbagai stimulus yang masuk ke dalam jiwanya. Baik dari pihak keluarga maupun dunia luar yang seringkali menemaninya.
Memang tidak disadari manusia khususnya remaja mempunyai naluri keingintahuan yang tinggi, untuk mengeksplorasi sejauh mana kemampuan mereka. Hal ini lah yang harus kita ingat bahwa apabila keingintahuan ini tidak kita kontrol maka tanpa tidak kita sadari dan terdeteksi bahwa kita sedikit demi sedikit sedang masuk ke dalam lembah kenistaan menuju dekadensi moral.
Disinilah media mempunyai peran penting dalam pembentukan mental remaja, baik media elektronik maupun cetak. Why not? Kita tahu bagaimana berbagai media masa pada abad ini sudah mulai terang-terangan dalam programnya yang bertemakan perusakan akhlaq dan mental remaja.
Dengan berbagai sajian-sajian eksklusif tentang dunia seks (seks bebas), clubbing, percintaan, selebritis , mo¬deling dan dunia-dunia barat yang seakan-akan hal tersebut dijadikan oleh para remaja sebagai konsumsi yang memang layak untuk dijadikan sebuah acuan hidupnya, tanpa mengesampingkan tayangan-tayangan ataupun sajian yang positifd tentunya.
Disadari atau tidak hal tersebut membuat otak para remaja terkontaminasi dengan berbagai imajinasi yang seharusnya belum waktunya mereka memikirkannya. Apalagi kita tahu bagaimana media kali ini dijadikan alat propaganda oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Hal ini me¬nandakan bahwa mereka sudah siap untuk mengajak perang terhadap kita khususnya para remaja.
Kita harus tahu bahwa mereka mengajak perang bukan dalam arti yang sesungguhnya dengan senjata apalagi sebuah nuklir yang dapat menghancurkan jagat raya. Harus kita ingat bahwa kita perang lewat pemikiran dan ideologi, yang memang tidak disadari sedikit-demi sedikit ideologi kita di gerogoti oleh mereka dengan berbagai media yang sedang marak yang dapat merusak mental dan akhlak para remaja. kita sedang digiring dari tradisi timur yang luhur ke tradisi barat yang biadab dan tidak beradab.
Oleh karena itu selaku generasi muda, mari kita tingkatkan kewaspadaan kita ketika memilih media sebagai wahana dalam rangka mencari in¬formasi, kita harus ingat bahwa media sangat mempunyai andil besar dalam mempengaruhi mental dan pola pikir yang kita punya. Baik disadari maupun tidak kita sadari media merupakan sebuah alat yang apabila kita tidak pintar-pintar memilih maka sedikit-demi sedikit kita sedang di giring ke perusakan Akhlak. Apalagi kita seo¬rang muslim yang mengetahui sampai mana batasan-batasan yang memang harus kita jaga.

Posting Komentar

0 Komentar